Hasil serupa ditemukan dalam laboratorium mereka dengan aflatoxin bukan dengan genetic yang diubah hepatitis B

Published on by Giova Rosel

Hasil serupa ditemukan dalam laboratorium mereka dengan aflatoxin bukan dengan genetic yang diubah hepatitis B

Menambah kandunganprotein pada rentang 20 persen yang sama denganmengSunakan kedelai atau protein nabatiIain gantinya protein susu tidak meningkatkanrisiko kanker. Ini memperjelas masalah bahwamemang protein hewani itu sendirilah masalahnya,bukan protein secara umum.Efek pemicu kanker dari diet protein hewaniyang lebih tinggi juga tampak pada manusia. Misalnya,paparan aflatoxin di Cina tampaknya tidak meningkatkan risiko kanker hati karena dietmereka yang rendah protein. Mengapa diet tinggi protein hewani meningkatkan risiko kanker?

Satu penjelasannyamungkin bahwa protein hewani menuntun pada peningkatan kadar hormon pertumbuhan tertentuyang merangsang pertumbuhan kanker. Satufaktor pertumbuhan semacam itu disebut factor pertumbuhan II seperti insulin (IGF2). Faktor ini diperlukan untuk pertumbuhan normal dari embrio manusia, dan cenderung berkurang seiringbertambah usia.62' 63 Namun demikian, IGF2 seringkali ditemukan dalam jumlah tinggi padatumor.6a'55 Beberapa periset percaya bahwa factor pertumbuhan ini membantu memberikansel kanker, manfaat pertumbuhan. Yang khususnyapenting, kadar IGF2 lebih dari empat kalilipat lebih tinggi pada tikus dengan perubahangenetik hepatitis B yang diberikan 22 persen dietcasein dibandingkan dengan yang mengalamiperubahan genetik sama untuk tikus yang menjalanidiet 6 persen casein.

Mungkin ada alasan lain bagi keunggulanprotein nabati mengenai kanker. Efek sistem kekebalan mungkin juga bisa menjadi bagian daripenjelasan itu. Meskipun riset itu belum bisa disimpulkan, kita mulai belajar tentang beberapahubungan yang menarik antara diet dan sekelompoksel yang disebut sel pembunuh alami. Sel pembunuh alami merupakan jenis khusussel darah putih. Sel-sel ini mempunyai kemampuan untuk menghancurkan sel asing seperti sel kanker. Sekarang ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa konsumsi protein dalam jumlah lebih besar, terutama dari sumber hewani, bisa mengurangi iumlah sel pembunuh alami. Semakin tingginya asupan protein bisajuga memberi pengaruh merusak dua jenis laindari sel darah putih: sel T-pembantu dan sel Tcytotoxic. Baca info detil seputar diabetes dan cara pengobatannya yag ampuh di ink ini http://obatalamidiabetesmelitus.net/metode-pengobatan-dm/pengobatan-alternatif-diabetes-terbaik-referensi-para-ahli-kesehatan/

Sebagai contoh, satu penelitian menentukanbahwa pembatasan dua asam amino, phenylalanine dan tyrosine, bisa meningkatkan sistem kekebalan dari sukarelawan yang sehat. Untuk 28 hari, diet partisipan diubah untukmembatasi dua asam amino, yang kemudian setelahitu diubah kembali pada diet khas Amerikadengan jumlah asam amino yang lebih tinggi.Efek dari perubahan diet ini dipetakan dalam Gambar 11.

To be informed of the latest articles, subscribe:
Comment on this post